Lomba Ogoh-ogoh Singasana, Seluruh Peserta Sudah Daftar

3 hours ago 3
ARTICLE AD BOX
Nantinya mereka akan menyemarakkan Nyepi Tahun Saka 1947 di Tabanan dengan atraksinya masing-masing usai mengikuti lomba. Festival akan berlangsung di areal kota Tabanan dengan pusatnya di panggung Garuda Wisnu Singasana (GWS). 

Kepala Dinas Kebudayaan Tabanan I Made Yudiana mengatakan seluruh peserta telah mendaftar. Para peserta yang mendaftar ini mereka yang telah mengikuti proses penilaian dan mendapat juara I di masing-masing kecamatan. “Seluruhnya sudah mendaftar,” ujarnya, Senin (24/2). 

Disebutkan satu per satu masing-masing perwakilan kecamatan, diawali dari Kecamatan Baturiti yang diwakili oleh Sekaa Teruna Mekarsari Banjar Tuka, Desa Perean Tengah. Berikutnya dari Kecamatan Penebel diwakili Sekaa Teruna Karna Waja Banjar Adat Wongaya Kaja, Desa Wongaya Gede.

Sementara Kecamatan Pupuan diwakili Rukun Muda Mudi Dwi Karya dari Banjar Beniti, Belimbing Anyar, Desa Belimbing.

Lanjut Kecamatan Selemadeg Barat yang diwakili Sekaa Teruna Putra Semara Dutha Banjar Kutuh, Desa Lalanglinggah. Kecamatan Selemadeg diwakili Sekaa Teruna Yowana Gata Banjar Cekik, Desa Berembeng.

Kemudian Kecamatan Selemadeg Timur yang diwakili oleh Sekaa Teruna Budhi Darcana Banjar Jelijih Tegeh, Desa Megati. Kecamatan Kerambitan yang diwakili Sekaa Teruna Tunas Mekar Banjar Meliling Kangin, Desa Meliling.

Sementara Kecamatan Tabanan yang diwakili Sekaa Teruna Eka Budhi Banjar Tegal Belodan, Desa Dauh Peken.

Berikutnya, Kecamatan Kediri yang diwakili Sekaa Teruna Widya Cantika Banjar/Desa Pangkung Tibah. Dan, Kecamatan Marga diwakili Sekaa Teruna  Dharma Bakti Banjar Basa, Desa Marga.

Ditegaskan Lomba Ogoh-ogoh Singasana untuk kedua kalinya ini akan memasuki tahap rapat teknis yang dijadwalkan pada Selasa, 4 Maret 2025. “Habis ini technical meeting (rapat teknis) pada 4 Maret 2025,” kata Yudiana.

Sebelumnya sesuai kriteria, ogoh-ogoh yang dilombakan berbahan alami. Artinya plastik maupum styrofoam tidak boleh digunakan. Selain itu ogoh-ogoh yang dilombakan ini tidak boleh menampilkan unsur SARA, pornografi, hingga politik. 

“Jadi bentuk dan tema ogoh-ogoh yang dilombakan pun sesuai sastra Hindu dengan wujud kala atau rudra rupa. Serta ketinggiannya maksimal 3,5 meter di atas kotak beti,” beber Yudiana.

Nantinya begitu ogoh-ogoh selesai dibuat, ogoh-ogoh yang dilombakan tersebut dibawa ke Lapangan GWS (Garuda Wisnu Singasana) pada Sabtu, 15 Maret 2025 untuk dinilai dengan memperebutkan hadiah ratusan juta rupiah. Kemudian sore harinya sekitar pukul 14.00 Wita dilaksanakan pawai ogoh-ogoh di seputaran kota Tabanan. 7 des
Read Entire Article