ARTICLE AD BOX
"Empat tahun lalu lima cabor. Tahun ini, tujuh cabor sehingga ada penambahan dua cabor, yakni angkat berat dan bulutangkis," ujar Komang Darma Wijaya, Senin (24/2).
Penambahan tersebut, karena pembinaan di masing-masing kabupaten dann kota berjalan. Alhasil mereka pun memiliki atlet kedua cabor tersebut. Sedangkan lima cabor lainnya tetap sama, yakni atletik, renang, tenis meja, judo dan catur.
Menurut Komang Darma, Peparpeprov mempertandingkan tujuh cabor karena peserta belum merata. Penyelenggaraan Peparprov menjadi kewenangan dari Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Provinsi Bali. Mereka juga yang akan mendanai, sedangkan NPC Bali sebagai pelaksana.
"Mereka juga yang akan menyurati SLBnya (Sekolah Luar Biasa) untuk memberitahukan tentang Peparpeprov ini," kata Komang Darma.
Menurutnya, sebagian besar atlet disabilitas lebih banyak di SLB. Karena itu, ajang Peparprov juga bisa dijadikan ajang untuk lebih menggali potensi atlet disabilitas yang akan mewakili Bali ke tingkat nasional (Pekan Paralympic Pelajar Nasional/Peparpernas).
Bahkan, jika prestasi mereka bagus akan punya peluang mewakili Indonesia ke pertandingan internasional. Karena itulah, Komang Darma mengimbau agar atlet disabilitas dari pendidikan tingkat SD sampai SMA di Pulau Dewata mempersiapkan diri dengan latihan rutin.
"Jadi, persiapan harus dilakukan setiap saat. Bukan hanya menjelang pertandingan saja. Apalagi, kejuaraan ini bisa menjadi ajang pemantauan bagi atlet disabilitas mewakili Bali ke Peparpernas yang akan berlangsung tahun ini juga," kata Komang Darma Wijaya. k22