ARTICLE AD BOX
Minggu (12/1) lalu, Osias sukses merebut peringkat ketiga dalam lomba Soekarno Run di Kawasan Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta. "Di Soekarno Run, saya ikut kategori 10 km. Start dan finish di Tugu, Kota Malang," ujar Osias, Senin (13/1).
Menurut Osias, dirinya baru tahun ini mengikuti marathon di Malang dan menargetkan finish di urutan delapan besar. Sebab, pesaingnyapara pelari yang berumur 45 tahunan. Sedangkan pada tahun 2025 ini, Osias memasuki usia 57 tahun.
"Pesaing di sana, banyak yang muda-muda dan bagus pula. Jadi, target saya bisa finish di delapan besar. Kalau di urutan satu, dua dan tiga agak berat," jelas Osias.
Untuk mempersiapkan diri ke Malang, Osias pulang dulu ke Bali. Dia akan istirahat sekitar beberapa hari, lalu menjalani latihan secara rutin hingga mendekati perlombaan.
"Sebenarnya, minggu depan saya diundang mengikuti marathon di Jakarta. Lantaran kurang fit, saya putuskan istirahat dahulu," papar Osias.
Osias sendiri saat Soekarno Run tidak fit. Dia batuk dan pilek, sehingga mempengaruhi penampilannya. Alhasil, atlet Indonesia di SEA Games 1991 Manila itu, finish di urutan ketiga dengan waktu 39 menit 15 detik.
"Posisi pertama Mulyana dari Bandung, dengan waktu sekitar 38 menit dan posisi kedua, Heri Priyono dengan waktu sekitar 39 menit. Biasanya mereka berdua di belakang saya," terang Osias.
Osias mengaku tidak kecewa dengan hasil tersebut, karena kondisi memang sedang tidak fit. Dia bersyukur dapat menyelesaikan lomba, karena ada beberapa peserta gagal dan berhenti di tengah jalan.
Salah satunya anak didik Osias, Bambang Oktavianus. Rute Soekarno Run tahun ini berbeda dengan tahun 2024. Tahun kemarin, dari Kawasan GBK melewati daerah sekitar Blok M. "Kali ini, melewati Bundaran HI," kata Osias. k22