Turnamen Ceki di Suwung Batan Kendal Galang Dana Karya Pura

4 hours ago 3
ARTICLE AD BOX
Turnamen ceki yang baru pertama kali digelar ini mendapat sambutan antusias dari masyarakat. Tercatat 800 peserta ikut ambil bagian dalam lomba yang memperebutkan hadiah total puluhan juta rupiah, termasuk hadiah utama senilai Rp10 juta untuk juara pertama. Selain itu, panitia juga menyiapkan hadiah untuk juara dua hingga lima, serta doorprize menarik lainnya.

Ketua panitia, I Nyoman Sarna, menyampaikan bahwa turnamen ini digelar sebagai bentuk kreativitas krama banjar dalam upaya penggalian dana untuk mendukung pelaksanaan karya pujawali yang puncaknya akan dilaksanakan pada 14 Mei mendatang. Saat ini, sejumlah persiapan tengah dilakukan, termasuk renovasi fisik pura seperti perbaikan atap palinggih, balai wantilan, dan piasan. 

Beberapa atap yang sebelumnya berbahan eduk dan telah berusia 11 tahun kini telah diganti dengan atap genteng demi ketahanan yang lebih baik, terlebih wilayah banjar berada di kawasan pesisir yang rawan cuaca ekstrem.

“Kegiatan ini juga menjadi bentuk inovasi kami. Sebelumnya kami pernah menggelar bazar, namun kami ingin mencoba sesuatu yang berbeda. Ceki sebagai permainan tradisional ternyata mampu menarik partisipasi luas dari masyarakat,” ujar Nyoman Sarna.

Panitia menekankan bahwa turnamen ceki ini tidak mengandung unsur perjudian. Tidak ada uang taruhan yang dilibatkan, melainkan murni sebagai ajang olahraga tradisional yang menjunjung nilai-nilai sportivitas, hiburan, serta mempererat kebersamaan antarwarga. Sistem pertandingan pun dirancang secara profesional, dengan pengawasan juri dari Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (KORMI) Kota Denpasar.

Babak penyisihan dimulai sejak Sabtu dengan 20 meja, masing-masing diisi lima peserta. Dalam satu sesi permainan berdurasi 30 menit, setiap peserta menjalani lima kali giliran bermain atau ucutan. Peserta terbaik dari tiap meja melaju ke semifinal dan final yang digelar pada Minggu pagi untuk memperebutkan posisi juara satu hingga lima.

Kegiatan ini turut dihadiri oleh Wali Kota Denpasar IGN Jaya Negara, perwakilan OPD termasuk Kelurahan Sesetan dan Camat Denpasar Selatan, serta tokoh-tokoh masyarakat seperti Jro Bendesa Adat Sesetan. Turut hadir pula beberapa anggota DPRD Provinsi Bali dan Kota Denpasar.

“Kami sangat berterima kasih atas dukungan Wali Kota Denpasar dan seluruh pihak yang telah membantu menyukseskan acara ini. Astungkara turnamen ini bisa menjadi inspirasi ke depan, bahwa kegiatan penggalangan dana bisa dikemas secara kreatif dan tetap menghibur,” ungkap Sarna.

Pemilihan lokasi di wantilan Pura Dalem Suwung Batan Kendal juga dinilai strategis karena area yang luas, akses jalan besar, serta kapasitas parkir yang memadai. Panitia berharap turnamen ceki dapat terus dilestarikan sebagai bagian dari tradisi dan budaya, tanpa stigma negatif. *m03

Read Entire Article