Warning: session_start(): open(/home/indonesiainfocus/public_html/src/var/sessions/sess_2f3b7dac77e041f8f129786adb7446cb, O_RDWR) failed: No space left on device (28) in /home/indonesiainfocus/public_html/src/bootstrap.php on line 59

Warning: session_start(): Failed to read session data: files (path: /home/indonesiainfocus/public_html/src/var/sessions) in /home/indonesiainfocus/public_html/src/bootstrap.php on line 59
Simakrama di Banjar Pola Efektif Sosialisasi Pemilihan - indonesiainfocus

Simakrama di Banjar Pola Efektif Sosialisasi Pemilihan

6 hours ago 6
ARTICLE AD BOX
Sedangkan sosialisasi melalui kegiatan jalan sehat dinilai kurang efektif lantaran hanya menyasar masyarakat yang ada di lokasi perkotaan yang ada dirute tersebut. 

Hal itu terungkap dalam Focus Group Discussion (FGD) penyampaian hasil kajian publik pada pelaksanaan Pemilihan Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati tahun 2024 di Kantor KPU Bangli, Jumat (14/3). “Dari hasil kajian untuk metode sosialisasi simakrama rupanya lebih efektif. Mengingat wilayah kita lebih banyak di pedesaan, sehingga tatap muka di desa atau banjar adat lebih efektif,” ujar Ketua KPU Bangli, I Kadek Adiawan.

Sedangkan metode sosialisasi tak langsung yang paling efektif menurut Adiawan yakni melalui media massa seperti televisi. Kemudian melalui media sosial seperti facebook dan lainnya. Di Kabupaten Bangli, pada Pilkada 2024, tingkat  partisipasi masyarakat mencapai 78,4 persen. Jumlah ini menurun dari Pilkada  2020 yang mencapai 83 persen. “Terjadi trend penurunan. Namum penurunan tidak hanya di Bangli tapi di semua kabupaten/kota di Bali juga mengalami penurunan partisipasi,” ujar pimpinan KPU Bangli asal Desa Bangbang, Kecamatan Tembuku, ini.

Dalam FGD kemarin terungkap salah satu penyebab  menurunnya tingkat partisipasi masyarakat menggunaan hak pilih lantaran lokasi TPS yang jauh dan berbenturan dengan jam bekerja masyarakat. Terutama bagi yang bekerja di sektor swasta dan lainnya atau yang tidak di bawah naungan pemerintah. 

Adiawan mengatakan ke depan akan melakukan evaluasi dengan gencar. “Akan diupayakan pembuatan TPS yang bisa lebih menjangkau semua kalangan pemilih. Yang kemarin dari regulasinya memang lokasi TPS-nya ada penggabungan antar-banjar yang masih dalam satu desa,” beber Adiawan.

Sedangkan mengenai pelaksanaan pemungutan suara  yang berbenturan dengan jam bekerja, Adiawan  mengharapkan ke depan pihak swasta harus mengikuti surat edaran dari pemerintah yang meliburkan semuanya saat pemilihan dan saat penghitungan suara. “Harusnya yang sektor swasta mengikuti kebijakam pemerintah, mengutamakan kepentingan umum,” ujarnya.k17
Read Entire Article