ARTICLE AD BOX
GIANYAR, NusaBali
Festival Air Suwat digelar untuk yang ke-10 kalinya dengan mengusung semangat kebersamaan dan optimisme. Pada momen spesial ini, Desa Adat Suwat, Kecamatan/Kabupaten Gianyar meluncurkan jingle sebagai refleksi perjalanan panjang festival selama satu dekade.
Bendesa Adat Suwat, Ngakan Putu Sudibya ST mengungkapkan, jingle tidak hanya menjadi sebuah karya seni, juga simbol semangat dan proses bersama yang telah dijalani oleh krama Desa Adat Suwat. “Lirik lagu mencerminkan optimisme, perjalanan, dan bagaimana kami mencapai tujuan yang telah direncanakan. Terima kasih kepada seluruh krama Desa Adat Suwat yang selalu antusias mendukung program desa,” ujar Ngakan Sudibya, Kamis (26/12).
Festival Air Suwat ke-10 mengangkat tema ‘Air dan Kesederhanaan’. Seluruh komponen masyarakat dilibatkan untuk menciptakan momen yang bermakna. Salah satu program unik adalah pembelian produk lokal dari pedagang-pedagang UMKM desa seperti bakso, tipat kare, dan lumpia yang kemudian dibagikan secara gratis kepada masyarakat.
“Ini adalah bentuk nyata dukungan kami kepada para pedagang lokal. Keuntungan dari usaha Suwat Waterfall sebesar Rp 80 juta akan dibagikan kepada krama setelah festival. Setiap keluarga akan menerima bagian sebagai tanda berbagi kebahagiaan dan kesejahteraan,” jelas Ngakan Sudibya.
Dana untuk pelaksanaan festival berasal dari berbagai sumber, termasuk keuntungan usaha Suwat Waterfall dan dukungan sejumlah sponsor seperti BPD Bali, Bank BPR Kanti, BPR Mas Giriwangi, dan mitra lainnya. Kerja sama ini menjadi kunci sukses terselenggaranya festival setiap tahun.
“Ini bukan hanya pesta, juga wujud kegembiraan yang harus dinikmati bersama. Harapan kami Festival Air Suwat akan terus berkembang dan mendunia sehingga membawa manfaat yang lebih besar bagi masyarakat,” tambahnya. Festival ini juga dirancang untuk mempromosikan Desa Adat Suwat sebagai destinasi wisata unggulan.
Selain hiburan, wisatawan diajak merasakan pengalaman lebih dekat dengan desa melalui paket-paket wisata yang memungkinkan mereka menginap di Desa Adat Suwat. Festival Air Suwat ke-10 tidak hanya menjadi perayaan seni dan budaya, tetapi juga wujud nyata harmoni dan keberlanjutan ekonomi masyarakat Suwat. 7 nvi