Rai Mantra Dorong Pengembangan Sekolah Widyalaya

12 hours ago 2
ARTICLE AD BOX
DENPASAR, NusaBali 
Anggota DPD RI Daerah Pemilihan Provinsi Bali, Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra mendorong pengembangan lebih banyak lagi satuan pendidikan berbasis Hindu atau sekolah Widyalaya. Rai Mantra mengatakan sekolah Widyalaya penting dikembangkan karena memiliki empat tujuan baik yaitu Sidhi atau kecerdasan, Sidha (keterampilan), Sudha (kejujuran), dan Sadhu (kebijaksanaan).

“Saya mengadvokasi antara Bimas Hindu Kementerian Agama dan pemerintah daerah agar sekolah Widyalaya yang berbasis agama dan budaya ini disosialisasikan dan terwujud, karena pengeksekusi kan daerah dan yang punya kewenangan kementerian,” kata Rai Mantra ditemui di Kantor DPD RI perwakilan Bali, Jalan Tjok Agung Tresna, Niti Mandala Denpasar, Sabtu (8/3).

Menurut Rai Mantra, saat ini sekolah Widyalaya di Indonesia menampung 3.698 siswa aktif di 120 satuan pendidikan mulai dari TK hingga SMA/SMK. Rai Mantra kemudian mengajak sekolah lainnya termasuk swasta mendaftar menjadi sekolah Widyalaya. Sebab tidak ada kurikulum yang berbeda antara sekolah berbasis agama dan budaya dengan pendidikan formal lainnya. “Justru nilai tambah didapat mengingat sekolah berbasis agama umumnya mendapat materi pembelajaran keterampilan lebih disertai ilmu nilai-nilai agama yang baik di era modern saat ini,” ujar mantan Wali Kota Denpasar dua periode ini.

Rai Mantra mengatakan, bahwa sekolah berbasis agama ini, semua berorientasi pada sumber daya manusia baik, SDM yang memiliki keterampilan dan perilaku atau akhlak yang baik. “Sehingga sekolah berbasis agama dan budaya sangat dibutuhkan untuk menjawab tantangan kebutuhan modal manusia,” ujar Anggota Komite III DPD RI tersebut.

Ia melihat saat ini sekolah Widyalaya belum banyak dan merata di Bali, sementara potensi sekolah-sekolah mengajukan diri menjadi Widyalaya sangat besar. Rai Mantra mencontohkan keberadaan Taman Kanak-Kanak atau dinamakan Pratama Widyalaya yang saat ini sebagian berada di banjar-banjar sehingga untuk mendorong perubahan statusnya tidak sulit. Selain itu, sekolah swasta ketika dilakukan perubahan status dan masuk dalam program Kementerian Agama maka guru-gurunya dapat mengikuti PPPK. “Ini strategis untuk sekolah-sekolah yang bisa berbasis Hindu digalakkan dan sudah ditekankan Bali sebagai barometer, kalau berminat TK di banjar-banjar ya memungkinkan sekali sudah ditawarkan juga kepada swasta,” ujar Rai Mantra, seraya menyebut program ini menjadi fokusnya di Komite III yang membidangi pendidikan dan agama.

Sementara itu, untuk menggencarkan sosialiasi dan mempercepat pelaksanaan sekolah Widyalaya ini, Rai Mantra pun sudah mulai menggelar Focus Group Discussion (FGD). Seperti yang dilaksanakan di Universitas Hindu Indonesia, pada Jumat (7/3) lalu dengan menghadirkan langsung narasumber Dirjen Bimas Hindu Prof Dr I Nengah Duija. Acara ini diikuti Sekda Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana, akademisi, DPRD, perwakilan OPD, praktisi, bendesa, perbekel/lurah serta LSM dan masyarakat. ant
Read Entire Article