ARTICLE AD BOX
Dana tersebut diberikan kepada atlet yang meraih medali emas, perak, dan perunggu dengan nominal yang berbeda-beda.
Walikota I Gusti Ngurah Jaya Negara menerangkan bonus yang diberikan kepada para atlet berprestasi ini merupakan apresiasi dan penghargaan terhadap mereka yang sudah berjuang dan berkontribusi dalam menyumbangkan medali untuk kontingen Bali di PON XXI/2024 lalu. “Yang pertama kami sangat menghargai dan menghormati prestasi atlet kita, karena sudah memberikan kontribusi terhadap kontingen Bali. Bukan hanya tahun ini, tapi setiap atlet yang mewakili Denpasar, pasti kita berikan uang saku dan bonus,” ujarnya di sela-sela kegiatan pemberian bonus di Gedung Dharma Negara Alaya, Lumintang, Denpasar Utara, Selasa (17/12).
Pemberian bonus ini, kata Jaya Negara, karena mereka sudah membanggakan Kota Denpasar. Sehingga atlet mereka termotivasi untuk terus berprestasi dan mengukir nama baik untuk Bali. Harapannya, para atlet yang sudah meraih medali tidak boleh berpuas diri. Karena tantangan ke depannya, selain menyabet prestasi terhadap dirinya, hendaknya juga mengangkat adik-adik di bawahnya untuk ikut berprestasi. "Pemerintah sangat mendukung itu dalam olahraga prestasi di Denpasar. Tentunya, kita menyiapkan anggaran dan sesuai regulasi untuk diberikan kepada mereka," imbuh Jaya Negara.
Ketua KONI Denpasar Ida Bagus Toni Astawa, menerangkan kalau pihaknya sudah anggarkan sejak 2023 terkait PON 2024. Meskipun itu merupakan tanggung jawab KONI Bali, namun KONI Kota Denpasar memberikan tali asih untuk atlet Denpasar. Ini merupakan dana motivasi, sehingga tahun yang akan datang meningkatkan prestasi, bukan hanya dari PON, tapi Asia Tenggara maupun Asia. “Berprestasi di kancah internasional juga menjadi harapan Pak Walikota. Semoga semakin banyak atlet dari Denpasar yang berjuang dan meraih prestasi di berbagai kejuaraan,” ucapnya.
Pria yang akrab disapa Gus Toni ini merinci, atlet peraih emas di kategori perorangan sebanyak 3 orang, masing-masing mendapat bonus sebesar Rp 30.000.000. Kategori ganda sebanyak 6 orang dengan bonus masing-masing Rp 20.000.000. Kemudian kategori beregu 3-4 sebanyak 1 orang Rp 15.000.000, dan beregu sebanyak 22 orang dengan bonus Rp 12.000.000 per orang. “Untuk peraih emas itu totalnya Rp 489.000.000. Ini khusus untuk atletnya saja,” kata Gus Toni.
Untuk peraih medali perak, ada 17 atlet dengan kategori yang sama yakni perorangan sebanyak 10 orang, masing-masing Rp 10.000.000. Kategori ganda tidak ada, kategori beregu 3-4 berjumlah 3 orang dengan bonus masing-masing Rp 7.000.000. Selanjutnya kategori beregu sebanyak 4 orang dengan nominal masing-masing bonus sebesar Rp 5.000.000.
Kemudian untuk peraih perunggu, totalnya ada 27 atlet dengan rincian untuk kategori perorangan sebanyak 8 orang dengan nominal bonus Rp 4.000.000. Kategori ganda 4 orang dengan bonus masing-masing Rp 3.000.000, kategori ganda 3-4 berjumlah 3 orang dengan nominal bonus Rp 2.500.000 dan kategori beregu sebanyak 12 orang dengan bonus masing-masing Rp 2.000.000.
“Total bonus untuk peraih perak sebesar Rp 141.000.000 dan peraih perunggu sebesar Rp 75.500.000. Sehingga keseluruhan bonus mulai dari emas, perak dan perunggu untuk para atlet sebesar Rp 705.500.000," katanya.
Gus Toni melanjutkan untuk pelatih yang meraih emas sebanyak 14 orang dengan bonus masing-masing sebesar Rp 15.000.000. Pelatih peraih perak sebanyak 15 orang dengan bonus masing-masing Rp 10.000.000, dan bonus pelatih peraih perunggu sebanyak 2 orang dengan bonus Rp 7.500.000 per orang. “Total bonus kepada pelatih ini Rp 375.000.000. Sehingga kalau ditotalkan semua bonus atlet dan pelatih mencapai Rp 1.080.500.000,” ucapnya. 7 dar