ARTICLE AD BOX
Dari hasil penyelidikan sementara pelaku yang tega membuang bayinya itu disebut profesional. Sebab pelaku sempat meninggalkan satu nama di dalam ransel. Namun setelah ditelusuri nama tersebut tidak ada hubungannya.
Kapolsek Pupuan AKP I Wayan Sudiarba menegaskan penyelidikan masih terus dilakukan dengan memeriksa sejumlah CCTV yang ada di sekitar lokasi. “Kalau dari CCTV yang ada di rumah warga saat diperiksa tidak mengarah ke jalan,” ucap AKP Sudiarba, Senin (10/3).
Sementara terkait dengan satu nama yang ditinggalkan itu, penyidik gabungan Polsek Pupuan dan Polres Tabanan sempat mengkonfirmasi kecurigaan awal terhadap salah satu perempuan di Pupuan.
“Di tas (ransel) yang menjadi tempat bayi itu ada (catatan) nama yang sesuai dengan salah seorang warga di Pupuan yang kami curigai,” ungkapnya.
Setelah dilakukan penelusuran lebih jauh, sosok perempuan itu rupanya berada di Kerobokan, Kuta Utara, Badung. Namun kecurigaan awal tersebut tidak terkonfirmasi. Sebab, orang yang dicurigai itu dalam kondisi sehat.
“Sempat juga diajak periksa ke puskesmas. Tapi tidak ada bukti (tanda habis melahirkan). Artinya, kecurigaan awal itu gugur. Jadi yang kedua, kami sedang cek (kemungkinan adanya) rekaman CCTV di sepanjang jalan itu,” tandas AKP Sudiarba.
Sedangkan pelaku pembuang bayi perempuan di tegalan Banjar/Desa Biaung, Kecamatan Penebel juga masih misterius. “Belum ada perkembangan, kami masih terus melakukan penyelidikan. Sulit menemukan karena minimnya saksi,” tegas Kasat Reskrim Polres Tabanan AKP Moh Taufik Effendi.
Dan saat ini bayi perempuan malang itu sudah diserahkan ke Dinas Sosial Provinsi Bali untuk dirawat di yayasan yang dikerjasamakan dengan pemerintah. “Bayi sudah diserahkan pada Jumat (7/3) lalu ke Dinas Sosial Provinsi Bali. Kalau ada keinginan hendak mengadopsi itu kewenangannya ada di Dinas Sosial Provinsi Bali,” tambah Kepala Dinas Sosial Tabanan I Nyoman Gede Gunawan. 7 des