Warning: session_start(): open(/home/indonesiainfocus/public_html/src/var/sessions/sess_2f44182f0295d8966643eebb20b425ad, O_RDWR) failed: No space left on device (28) in /home/indonesiainfocus/public_html/src/bootstrap.php on line 59

Warning: session_start(): Failed to read session data: files (path: /home/indonesiainfocus/public_html/src/var/sessions) in /home/indonesiainfocus/public_html/src/bootstrap.php on line 59
Museum Bali Pamerkan Koleksi Patung Bersejarah - indonesiainfocus

Museum Bali Pamerkan Koleksi Patung Bersejarah

2 months ago 17
ARTICLE AD BOX
Ada puluhan patung yang menggambarkan sejarah kebudayaan Bali dapat dinikmati oleh masyarakat luas secara gratis. 

Di antara koleksi patung yang dipamerkan adalah patung Dewi Sita yang sudah jadi koleksi di awal masa berdirinya Museum Bali. 

“Patung ini sudah menjadi koleksi Museum Bali sejak 1936,” kata Plt Kepala UPTD Museum Bali, Paeno, Senin (21/10). 

Patung ini menggambarkan seorang wanita dalam posisi berdiri, memakai gelung geruda mungkur dengan rambut digelungkan ke atas dengan ujung yang terjuntai sampai ke pantat. Alis tipis, mata terpejam dengan ukuran sedang, hidung mancung, bibir tersenyum sehingga baris gigi atas terlihat, telinga panjang dan pipih dengan subeng besar, memakai badong kelat bahu upawita, memakai stagen hanya menutupi payudara, tangan kanan. 

Di depan dada di bawah payudara dan sedikit ditekuk, jari tengah manis dan ibu jari bersentuhan. Tangan kiri lurus dan memegang ujung kain, kedua tangan memakai gelang kana, memakai kain panjang menutupi mata kaki, ampok-ampok dan kain polos, kaki dalam posisi menari, di mana kedua lutut bertemu/menempel. Jari-jari panjang, bulat dan kotak. Lapik polos berbentuk segi empat. 

Paeno mengungkapkan koleksi patung-patung yang dipamerkan sebelumnya tersimpan dalam ruang penyimpanan (storage) sehingga para pengunjung yang datang selama ini pun tidak dapat melihatnya.
 
Untuk diketahui, koleksi benda bersejarah di Museum Bali, tersimpan rapi di empat gedung, yakni Gedung Timur, Gedung Karangasem, Gedung Buleleng, dan Gedung Tabanan. Keempat gedung tersebut tidak mampu memamerkan ribuan koleksi yang ada, sehingga sebagian koleksi terpaksa disimpan di ruang penyimpanan (storage). 

Paeno berharap pameran tematik yang digelar dua kali setahun semakin meningkatkan jumlah kunjungan ke museum yang telah berdiri sejak 1932 ini. Menurutnya jumlah kunjungan ke Museum Bali semakin meningkat sejak pandemi. “Tahun ini, sampai bulan September jumlah kunjungan ada 25.786 ribu orang,” ujarnya. 7 ad
Read Entire Article