Warning: session_start(): open(/home/indonesiainfocus/public_html/src/var/sessions/sess_560552155053cd8cdf9d62fea0fbbb3e, O_RDWR) failed: No space left on device (28) in /home/indonesiainfocus/public_html/src/bootstrap.php on line 59

Warning: session_start(): Failed to read session data: files (path: /home/indonesiainfocus/public_html/src/var/sessions) in /home/indonesiainfocus/public_html/src/bootstrap.php on line 59
Klungkung Berhasil Turunkan Stunting hingga 4,9 Persen - indonesiainfocus

Klungkung Berhasil Turunkan Stunting hingga 4,9 Persen

2 months ago 16
ARTICLE AD BOX
Berdasarkan hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023 yang telah dirilis oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI), Kabupaten Klungkung berhasil menurunkan angka stunting hingga 4,9%.

Angka prevalensi stunting dari Tahun 2021 sebesar 19,4% pada Tahun 2022 menjadi 7,7% dan Tahun 2023 menjadi 4,9%. Pada Tahun 2024 ini dengan pemantauan yang insentif melalui aplikasi EPPGBM menunjukkan tren penurunan mencapai 3,60% atau jumlah absolut sebanyak 378 kasus balita stunting pada Juni 2024. 


Pencegahan dan penurunan stunting pelaksanaannya dilakukan secara masif, melibatkan lintas sektoral angka pastisipasi balita yang datang dan ditimbang, ditambah balita yang dikunjungi ke rumah diinput di aplikasi EPPGBM mencapai 100%.

Upaya yang dilakukan Pemkab Klungkung yakni membangun kesadaran kolektif, bahwa stunting adalah masalah sangat penting. Menurunkan angka prevalensi stunting harus menjadi upaya prioritas, dibentuknya tim percepatan penurunan stunting, serta mendorong organisasi perangkat daerah (OPD) dalam TPPS maupun di luas TPPS. 

Mengubah perilaku masyarakat stunting terus digalakkan terutama kampanye ‘Stunting Bukan Aib’ serta pemanfaatan lokal jenius dari faktor agama, budaya, dan tradisi. 

Direktur Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Kementerian Kesehatan RI, Lovely Daisy mengajak 38 Dinas Kesehatan di semua provinsi mengikuti pembelajaran. Tema ‘Pendampingan dan pembelajaran praktik baik pencapaian indikator intervensi spesifik’.  wan
Read Entire Article