Warning: session_start(): open(/home/indonesiainfocus/public_html/src/var/sessions/sess_2d05c5226fb4845c9093348b97c41071, O_RDWR) failed: No space left on device (28) in /home/indonesiainfocus/public_html/src/bootstrap.php on line 59

Warning: session_start(): Failed to read session data: files (path: /home/indonesiainfocus/public_html/src/var/sessions) in /home/indonesiainfocus/public_html/src/bootstrap.php on line 59
Kendaraan Pelat Luar Bali Diminta Dibatasi Saat Nataru - indonesiainfocus

Kendaraan Pelat Luar Bali Diminta Dibatasi Saat Nataru

2 weeks ago 4
ARTICLE AD BOX
“Caranya dibatasi sebelum periode Natal,” kata Ketua GIPI Bali, Ida Bagus Agung Partha Adnyana di Nusa Dua, Badung, Selasa (10/12). Ia mengharapkan instansi terkait yang memiliki kewenangan tersebut untuk melakukan pembatasan tersebut jauh hari sebelum Natal dan libur akhir tahun. Pelaku pariwisata itu mengharapkan upaya tersebut sebagai salah satu solusi memecah kemacetan lalu lintas yang sempat terjadi pada 29 Desember 2023 di kawasan Tol Bali Mandara area pintu keluar gerbang Ngurah Rai dan jalur keluar Bandara Ngurah Rai.

“Kalau bisa kendaraan dari luar Bali itu diatur, jangan menjelang hari H. Itu seperti dulu ada 10.000 mobil hampir tiap hari datang ke Bali, itu harus dibatasi,” imbuhnya. 

Menanggapi usulan ini, Ketua Komisi II DPRD Bali Agung Bagus Pratiksa Linggih mengusulkan dilakukan pengalihan jalan di Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana, selama Natal 2024 dan Tahun Baru 2025. “Terutama bus-bus besar dan kecil, yang bukan kendaraan pribadi, buat mengurai kemacetan,” kata Pratiksa Linggih usai pertemuan dengan pihak Dinas Perhubungan (Dishub) Bali di DPRD Bali, Selasa kemarin.

Menurut Pratiksa, angkutan yang membawa wisatawan jalur darat dialihkan ke jalur Kabupaten Buleleng selama Natal dan Tahun Baru (Nataru), selain mengurai kemacetan, juga diharapkan untuk mengenalkan destinasi wisata selain di Bali bagian selatan. “Pengalihan ke Buleleng lewati Bedugul atau sampai dengan Kintamani, mungkin kebanyakan wisatawan malah tidak tahu ada destinasi wisata lain di Bali, sehingga selain untuk mengurai kemacetan juga kita bisa memperkenalkan objek wisata,” ujarnya.

Sementara terkait usulan anggota DPRD Bali ini, Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Bali IGW Samsi Gunarta mengatakan upaya mengurangi kemacetan saat Natal dan Tahun Baru (Nataru) itu perlu dipertimbangkan dengan matang. Menurut dia,, usulan itu menarik, tetapi harus diakui seluruh bus wisata yang menyeberang ke Bali pada akhirnya berwisata ke Bali Selatan sehingga kemacetan akan tetap terjadi disana.

“Harus dihitung baik-baik, kira-kira seperti apa pengaruhnya terhadap lalu lintas di selatan Bali, apa untung ruginya? Kan akhirnya semua orang ke selatan juga, yang macet di selatan, kecuali mungkin destinasinya dipindah ke Bali bagian utara,” kata dia. Pada periode Natal dan Tahun Baru 2025 in, Dinas Perhubungan Bali memproyeksikan akan terjadi lonjakan kedatangan 19-20 persen wisatawan pada akhir tahun ini. Dinas Perhubungan Bali memfokuskan potensi kemacetan di pintu masuk Bali seperti bandara dan pelabuhan, serta objek wisata, terutama tiga hari jelang Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.

Sementara Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Provinsi Bali mencatat pemesanan kamar perhotelan di Pulau Dewata sudah penuh atau menembus 100 persen saat libur Natal dan Tahun Baru 2025. “Libur Natal dan tahun baru, kami bersyukur terus ada peningkatan okupansi,” kata Wakil Ketua PHRI Bali I Gusti Agung Ngurah Rai Suryawijaya di sela sosialisasi informasi kepariwisataan di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Selasa kemarin. Ada pun saat ini rata-rata tingkat hunian perhotelan di Bali mencapai sekitar 60 persen. Anggota PHRI Bali, lanjut dia, mencakup sekitar 400 unit hotel beragam kategori bintang dengan total estimasi jumlah kamar mencapai 160 ribu unit.

Rai Surya merinci untuk reservasi kamar libur Natal untuk periode 20-27 Desember 2024 dan libur tahun baru dimulai 27 Desember 2024 hingga 5 Januari 2025.

Pangsa pasar wisatawan, lanjut dia, adalah campuran antara wisatawan domestik dan asing. Ada pun lama tinggal wisatawan yang menghabiskan libur Natal dan tahun baru diperkirakan mencapai minimal satu minggu dan khusus wisatawan asal Eropa, lama tinggal diperkirakan lebih lama mencapai sekitar dua minggu. Untuk menyambut musim puncak liburan tutup tahun itu, pihaknya sudah melakukan berbagai persiapan di antaranya meningkat kualitas dari layanan termasuk menerapkan standar Cleanliness (kebersihan), Health (kesehatan), Safety (keamanan), dan Environment Sustainability (keberlanjutan lingkungan) (CHSE) di setiap akomodasi perhotelan dan restoran.

“Kami pastikan kebersihan perhotelan, tinggal kebersihan di area publik yang harus menjadi perhatian,” katanya. Sementara itu, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali jumlah wisatawan asing berkunjung di Bali pada Januari-Oktober 2024 mencapai 5,3 juta orang, dengan 10 besar wisatawan berasal dari Australia, India, China, Inggris, Korea Selatan, Prancis, Amerika Serikat, Malaysia, Jerman dan Singapura. Total jumlah kedatangan wisatawan mancanegara tersebut bahkan sudah melampaui kedatangan selama 2023 yang mencapai 5,2 juta orang. Sedangkan jumlah wisatawan domestik berkunjung di Bali pada 2023 mencapai 9,8 juta orang atau meningkat dibandingkan 2022 mencapai delapan juta orang. 7 ant
Read Entire Article