ARTICLE AD BOX
Ribuan krama, termasuk wisatawan diperkirakan akan menyaksikan upacara palebon tersebut.
Pantauan, Kamis (23/1) piranti upacara palebon di antaranya petulangan (tempat pembakaran jenazah) dan Bade Tumpang 9 telah siap di jaba Puri Kawanan (rumah duka) di mana layon Palinggih Dane Jero Gede Batur Kawanan (Alitan) disemayamkan menunggu pemberangkatan menuju Tunon pada puncak palebon, Jumat hari ini. Krama adat Batur tumpah ruah ngayah, mempersiapkan segala perlengkapan palebon.
“Hari ini (kemarin) ngentosin pengelilitan atau pengeringkes,” ujar Jero Penyarikan Duhuran Batur menyampaikan tahapan atau prosesi puncak palebon, Kamis (23/1). Selanjutnya Jumat hari ini pada pukul 02.00 Wita dini hari prosesi melaksanakan bakti petangi layon. Lanjut pukul 06.00-07.00 Wita melaspas bade dan petulangan. Patulangan untuk Palinggih Dane Jero Gede Batur Kawanan berwujud Kaang atau raja ikan dibuat di Puri Saren Campuhan, Ubud, Gianyar. Memendak atau menjemput patulangan dilaksanakan pada, Rabu (22/1) petang oleh krama Batur.
Petulangan Kaang dan bade tumpeng sia (9) telah siap di jaba Puri Kawanan, Batur, Kintamani, Kamis (23/1). –NATA
Manggala undagi bade dan Patulangan Kaang, Prof Dr Tjokorda Gde Raka Sukawati SE MM mengatakan petulangan Kaang sangat spesial untuk Palinggih Dane Jero Gede Alitan. “Saya pernah bertanya kepada Ida Nak Lingsir (Sulinggih) bahwa petulangan ini hanya untuk memuliakan orang yang paling dimuliakan, yakni Palinggih Dane Jero Gede Alitan. Beliau pantas menggunakan Petulangan Kaang tersebut sebagai orang yang paling diutamakan,” katanya. Dia menjelaskan, Petulangan Kaang digarap menggunakan material seperti kayu, bambu, serta hiasan-hiasan lain.
Adapun kayu utamanya adalah kayu yang telah dipilih dan disiapkan oleh Jero Gede Batur Alitan sesuai dengan wasiat sebelumnya. “Lama pembuatannya kurang lebih dua minggu, digarap setiap malam sampai jam 1 dini hari bersama-sama dengan pembuatan bade tumpang sembilan,” ucapnya. Proses mendak (menjemput) patulangan tersebut menggunakan truk pengangkut. Patulangan tersebut juga diiringi oleh mobil VW dan puluhan mobil jeep dari sejumlah komunitas jeep tour di Batur. Iring-iringan tersebut melewati rute Ubud-Kedewatan-Payangan-Bayunggede-Batur. Prosesi iring-iringan juga dibantu masyarakat Desa Adat Bunutan, Gianyar.
Sebelumnya untuk mendukung kelancaran upacara Palebon Palinggih Dane Jero Gede Batur Kawanan, Polsek Kintamani telah melakukan rekayasa lalu lintas. Rekayasa itu antara lain penutupan jalan Raya Batur-Kintamani, tepatnya dari Simpang Tiga Batur-Payangan hingga Simpang Tiga Batur-Gunung Kunyit akan ditutup selama dua hari, yakni pada 23 Januari 2025 siang hingga 24 Januari 2025 sore.
Jero Penyarikan Duhuran Batur dan foto Palinggih Dane Jero Gede Batur Kawanan (alitan). –NATA
Kapolsek Kintamani, Kompol I Nengah Sukerna menyampaikan, masyarakat yang akan melewati wilayah Kintamani untuk mengikuti petunjuk arah rekayasa lalu lintas yang telah disiapkan. Petunjuk lalu lintas telah dipasang pada titik-titik persimpangan yang masuk dalam zona rekayasa lalu lintas. "Selama Palebon Palinggih Dane Jero Gede Alitan akan dilakukan pengalihan lalu lintas, antara lain yang datang dari arah Singaraja menuju Denpasar, Gianyar, atau Bangli dialihkan menuju Jalan Belancan yang diarahkan belok kanan di Simpang Kintamani-Belancan sampai di Simpang Peludu," kata Kompol Sukerna, Rabu kemarin. Selanjutnya, lalu lintas yang datang dari arah Bangli atau Tampaksiring yang akan menuju Singaraja diarahkan belok kiri di Simpang Petung melalui Jalan Bayunggede sampai Simpang Peludu.
Di Simpang Peludu kendaraan diarahkan belok kanan menuju Simpang Gunung Kunyit dan melalui Jalan Santi sampai di Simpang KUD. Di Simpang KUD kendaraan diarahkan belok kiri ke arah Singaraja. Pada 23 Januari 2025 truk angkutan logistik yang akan menuju Bangli dari Singaraja yang melewati Jalan Raya Kintamani diizinkan beroperasi pada pukul 00.00-07.00 Wita. Pada tanggal 24 Januari 2025 kendaraan berat atau truk tronton kami mohon agar tidak beroperasi ke wilayah Kintamani dan mencari alternatif lain,” kata dia. Kompol Sukerna mengingatkan, untuk menyukseskan upacara, masyarakat dilarang mengkonsumsi miras dan memarkirkan kendaraan serta berjualan di trotoar sepanjang rute palebon.
“Sepanjang jalur dari Kantor Desa Batur Utara sampai dengan Pertigaan Tunon (Batur-Payangan, red) steril parkir atau dilarang parkir. Sepanjang jalan dari Kantor Desa Batur Utara sampai dengan Pertigaan Tunon masyarakat diimbau untuk tidak menaruh material bahan bangunan,” ucap dia. Sementara itu, untuk tanggal 24 Januari 2025 masyarakat dilarang parkir atau menaruh kendaraan di Parkir Tunon. “Sepanjang trotoar jalan dari Kantor Desa Batur Utara sampai dengan Pertigaan Tunon dilarang berjualan atau menaruh barang dagangan,” tegasnya.
Sukerna mengharapkan masyarakat dapat mematuhi imbauan yang telah disusun kepolisian bersama Desa Adat Batur. “Masyarakat yang melewati wilayah Kintamani untuk mengikuti petunjuk arah yang telah dipasang pada titik-titik persimpangan. Rekayasa lalu lintas semata-mata dibuat untuk memperlancar arus lalu lintas dan pelaksanaan palebon bagi tokoh agama dan adat di Bali tersebut,” ujarnya. 7 k17