Dewa Siwa ‘Tampil’ di Kelab Malam Terbesar di Bali, Tuai Pro Kontra Warganet

2 hours ago 1
ARTICLE AD BOX
Video kontroversial yang direkam di dalam kelab malam terbesar di Bali ini menuai beragam reaksi warganet. Unggahan yang berawal dari TikTok itu lantas menyebar ke wahana media sosial lainnya, khususnya Instagram pada Minggu (2/2/2025).

Di dalam video tersebut tampak gambar Dewa Siwa yang telah terkonsep ditampilkan pada layar pendukung visual pertunjukan DJ di dalam kelab malam. Di saat bersamaan, track bertajuk ‘Aria’ dari Argy & Omnya yang diluncurkan 2023 silam sedang dimainkan.

“Layakkah figur Dewa Siwa yang disucikan umat Hindu Bali ditampilkan dalam visualisasi kelab musik?” tulis Anggota DPD RI Dapil Provinsi Bali Shri IGN Arya Wedakarna MWS III (AWK) yang turut mengunggah ulang video tersebut di akun Instagram-nya, Sabtu (1/2/2025) malam.

Mayoritas warganet di unggahan AWK dan akun-akun lain yang mengunggah ulang video tersebut memberikan komentar senada. Mereka memprotes simbol suci Hindu ditampilkan dan diekspresikan di tempat yang tidak semestinya.

“Bukan fanatik, tapi ini gak etis,” tulis @lesmana_kd7

Di sisi lain, ada pula warganet yang tidak mempermasalahkan lantaran hal ini bentuk ekspresi seni dan sudah lumrah pada aliran musik trance. Ada pula yang menilai bahwa cara pandang agama Dharma berbeda menyikapi hal semacam ini.

“Dalam ajaran Abrahamic (Samawi), mungkin pemakaian visual di atas dapat dianggap sebagai penistaan, namun dalam Dharma pemujaan dapat dilakukan dalam bentuk apapun, bahkan dalam bentuk euphoria sekalipun,” tulis @ibma89 yang berargumen dari sudut pandang Bhairawa Tantra/Siwa Tantrayana.

Meski begitu, warganet menilai bahwa kelab malam tersebut tidak dalam situasi melakukan ritual pemujaan dewa. Di samping itu, tamu di kelab malam tersebut, kata warganet, lebih banyak yang beragama non Hindu sehingga menjadi tidak pantas.

Sementara itu, AWK selaku senator utusan Bali meminta PHDI Provinsi Bali turun tangan. Begitu juga, organisasi kemasyarakatan yang bercorak agama Hindu untuk tidak tinggal diam.

“AWK minta PHDI Bali dan ormas Hindu turun tangan. Silakan nikmati Bali tapi jangan bawa simbol agama Hindu ke ranah yang kurang pantas,” tandasnya. *rat
Read Entire Article