ARTICLE AD BOX
Hasil survei View Data Indonesia, Sabtu (16/11), tingkat elektabilitas Koster-Giri jauh meninggalkan pasangan Mulia-PAS dengan selisih angka 40 persen.
Survei yang dilakukan oleh View Data Indonesia pada periode 26 Oktober – 2 November 2024, Koster-Giri mendapatkan dukungan sebesar 70,4 persen sementara pasangan Mulia-PAS hanya memperoleh dukungan 28,5 persen. Sementara sebanyak 1,1 persen responden menyatakan atau menjawab ‘tidak tahu/rahasia’.
Perolehan elektabilitas Koster-Giri ini relatif stabil jika dibandingkan dengan survei pada September 2024. Saat itu, elektabilitas Koster-Giri mencapai 70,7 persen. Sementara perolehan pasangan Mulia-PAS pada September lalu mencapai angka 26 persen. Meskipun naik menjadi 28,5 persen pada survei awal November ini, namun kenaikannya masih dalam margin of error 2 persen. Bisa dikatakan kalau perolehan kedua paslon ini sudah stabil.
Keunggulan elektabilitas pasangan Koster-Giri dalam survei kali ini tak lepas dari tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Wayan Koster ketika menjadi Gubernur Bali pada periode 2018-2023. Kekuatan Koster makin mantap karena pasangannya Giri Prasta memiliki kinerja bagus saat menjadi Bupati Badung periode 2015-2020 dan 2020-2025. Masyarakat Bali yang puas pada kinerja Koster saat menjadi gubernur periode pertama mencapai 84,2 persen. Sementara warga Kabupaten Badung yang puas pada kinerja Giri Prasta saat menjadi bupati mencapai 94,4 persen. Kepuasan pada kinerja mereka berdua ini yang paling banyak disebut oleh respoden sebagai alasan kenapa memilih pasangan Koster-Giri.
Karena itulah pasangan Koster-Giri yang merupakan kombinasi tokoh Bali Utara-Bali Selatan ini unggul di semua wilayah. Keunggulan tertinggi ada di Kabupaten Gianyar dengan elektabilitas Koster-Giri yang mencapai 81 persen, di Kabupaten Tabanan elektabilitasnya mencapai 75 persen, dan di Kabupaten Badung elektabilitasnya sudah di angka 74,8 persen.
Keunggulan pasangan Koster-Giri juga disebut-sebut karena faktor partai pengusung. Konstituen PDI Perjuangan mayoritas atau sekitar 95,5 persen menyatakan akan memilih Koster-Giri dalam Pilgub Bali 27 November ini.
Temuan lain yang menarik dari survei ini adalah semakin mendekati hari pemilihan, tingkat swing voters pemilih di Bali mengalami penurunan dari 34,5 persen pada survei September menjadi 15,3 persen di survei awal November ini.
Pasangan Koster-Giri yang sudah punya elektabilitas 70,4 persen terdiri dari 86,7 persennya adalah pemilih loyal (strong voters) dan sekitar 13,3 persen adalah swing voters. Jika dihitung maka strong voters dari pasangan Koster-Giri mencapai 61 persen dari total semua pemilih. Ini menjadi modal besar karena angka strong voters sudah diatas 50 persen +1.
Sementara strong voters pasangan Mulia-PAS dari 28,5 persen elektabilitasnya sekitar 83,2 persen adalah pemilih loyalnya atau setara dengan 23,7 persen dari semua pemilih.
Survei View Data Indonesia ini dilakukan dengan sampel sebanyak 400 responden di 8 kabupaten dan 1 kota sehingga jumlah semua sample sebanyak 3.600 responden. Pemilihan responden dengan metode multi-stage random sampling dengan tingkat margin of error sebesar +/- 2 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Responden terdiri dari warga Bali yang telah memiliki hak pilih, atau mereka yang sudah berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan. Responden tersebar di 57 kecamatan yang ada di Provinsi Bali dengan sample di setiap kecamatan berjumlah antara 30 sampai 150 responden. Untuk analisa terhadap Provinsi Bali secara keseluruhan dilakukan pembobotan agar keterwakilan sample proporsional terhadap jumlah pemilih di masing-masing kabupaten/kota.
Sementara Cagub Muliawan Arya dikonfirmasi terkait hasil survei View Data Indonesia yang menyebut keunggulan Koster-Giri ditanggapi dingin. Politisi milenial yang akrab disapa De Gadjah ini mempertanyakan lembaga yang melakukan survei. “Itu survei dari mana dulu? Saya nggak tahulah, yang jelas pada 27 November 2024 nanti sejarah akan terjadi di Bali,” ucap De Gadjah.
Sejarah yang dimaksud De Gadjah adalah seorang anak muda akan menjadi pemimpin di Bali. “Seorang anak muda akan menjadi pemimpin di Bali, lihat saja nanti,” kata Ketua DPD Gerindra Bali ini saat ditemui NusaBali di sela-sela Senam Bahagia yang digelar Partai Golkar di areal GOR Ngurah Rai Denpasar, Sabtu (16/11) pagi.
"Masyarakat Bali itu paham dengan ucapan kami, tidak membuai, tidak mengada-ada. Apa kebutuhan masyarakat, maka itulah yang kami penuhi dalam visi misi kami nanti. Kebutuhan dasar terutama, yakni pendidikan, kesehatan, ekonomi. Pemimpin tidak boleh membiarkan rakyatnya kelaparan,” tandas De Gadjah. 7 nat