ARTICLE AD BOX
Pemerintah Kabupaten Badung melalui Dinas Perhubungan (Dishub) berencana bakal memasang traffic light di simpang tersebut sebagai upaya untuk mengatasi kesemrawutan lalu lintas yang sering terjadi.
Kepala Bidang Lalu Lintas Dishub Badung I Made Gede Wiryantara Adi Susandi, mengtakan rencana pemasangan traffic light telah dipersiapkan dengan matang. Bahkan, anggarannya telah dipasang dalam APBD 2025 dengan alokasi dana sekitar Rp 850 juta.
“Sebelumnya di sana sudah terpasang warning light, peringatan untuk berhati-hari. Karena di sana sudah bertambah volume kendaraannya, maka perlu ditingkatkan fungsinya dari warning light menjadi traffic light,” ujar Wiryantara, Jumat (6/12) siang.
Dijelaskan, tarffic light yang akan dipasang di Simpang Siligita adalah jenis otonom yang telah diatur dengan waktu pengaturan fase tertentu. Namun, ke depan Dishub berencana mengembangkan sistem Area Traffic Control System (ATCS) agar traffic light dapat dikontrol secara real-time melalui Control Center Room (CC Room). “Sebelum itu, tim akan melakukan kajian untuk menentukan desain pengembangan yang optimal,” kata Wiryantara sembari menyebut pemasangan traffic light direncanakan pada Agustus 2025.
Wiryantara menjelaskan pemasangan traffic light harus dilakukan dengan perhitungan matang. Salah satu syarat pemasangan adalah volume kendaraan yang melintas harus di atas 750 kendaraan per jam selama 8 jam, agar pemasangan tidak menjadi mubazir. Selain itu, Dishub juga mencatat potensi tantangan lain, seperti lokasi yang memiliki turunan dan tanjakan di Simpang Siligita. Namun, menurut Wiryantara, faktor tersebut tidak menjadi penghalang utama karena traffic light bertujuan mengatur arus lalu lintas secara keseluruhan.
“Traffic light itu tidak bisa semata-mata dipasang, apabila arus masih rendah menjadi mubazir dipasang. Kenapa mubazir karena traffic light juga menimbulkan antrean penundaan sekian detik,” tegasnya.
Dengan pemasangan traffic light, Dishub berharap kemacetan di Simpang Siligita dapat teratasi, sehingga mobilitas masyarakat dan wisatawan menjadi lebih lancar. Hal ini sejalan dengan komitmen pemerintah daerah untuk terus meningkatkan infrastruktur di kawasan pariwisata utama Bali.
“Ke depan akan ada kajian, kemudian kami lihat dahulu dampaknya seperti apa. Yang jelas traffic light ini fungsinya untuk mengatur lalu lintas yang memasuki persimpangan agar teratur dan mengurangi risiko terjadinya kecelakaan. Kalau seperti sekarang tidak diatur dengan traffic light, akan semrawut karena sudah ada peningkatan volume,” ucap Wiryantara. 7 ol3