ARTICLE AD BOX
Penurunan itu dinilai membawa peluang besar untuk mendongkrak kunjungan wisatawan ke Bali, termasuk ke sejumlah daya tarik wisata (DTW) di Tabanan. Hal itu disampaikan Wakil Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Tabanan, I Wayan Sudartayana, saat ditanya terkait keputusan pemerintah menurunkan harga tiket pesawat domestik sebesar 10 persen selama periode Nataru.
Seperti diketahui, kebijakan itu langsung dari Presiden Prabowo Subianto melalui laman Kemenhub dan berlaku selama 16 hari, mulai 19 Desember 2024 - 3 Januari 2025. Presiden Prabowo menyebut langkah ini sebagai kebijakan yang berbeda dari biasanya. Karena menjelang libur akhir tahun harga-harga, termasuk tiket pesawat, cenderung naik.
Menurut Sudartayana, kebijakan ini memberikan angin segar bagi sektor pariwisata yang masih dalam pemulihan pascapandemi. "Penurunan harga tiket pesawat akan mempermudah masyarakat untuk berwisata, khususnya ke Bali. Kami optimistis ini akan berdampak positif pada okupansi hotel," ujarnya, Kamis (5/12).
Saat ini, okupansi hotel di Tabanan telah berada di angka rata-rata 60 hingga 70 persen. Dengan penurunan harga tiket pesawat, Sudartayana memperkirakan tingkat hunian akan meningkat hingga 10–15 persen selama periode liburan. Dia menambahkan, wisatawan mancanegara biasanya telah memesan akomodasi jauh-jauh hari, berbanding terbalik dengan wisatawan domestik. “Kalau untuk wisatawan domestik dengan harga tiket pesawat turun, mereka akan memesan boking hotel saat last menitu, seminggu jelang Nataru," tandasnya.
Sementara itu, pelaku Daya Tarik Wisata (DTW) di Tabanan juga menyambut baik kebijakan ini. Kepala Divisi Promosi dan Pengembangan DTW Tanah Lot, I Wayan Sanjaya, menyatakan bahwa penurunan harga tiket pesawat akan berdampak langsung pada peningkatan jumlah kunjungan wisatawan. "Dengan harga tiket yang lebih terjangkau, arus wisatawan ke berbagai destinasi wisata akan meningkat dan ini berdampak langsung tingkat kunjungan wisatawan," ujarnya.
"Kami optimistis kunjungan wisatawan akan meningkat signifikan. Saat ini, rata-rata kunjungan ke Tanah Lot mencapai 4.000 – 5.000 orang per hari. Dengan kebijakan ini, angka kunjungan berpotensi naik menjadi 6.000–7.000 orang per hari, terutama mulai H-10 hingga menjelang penutupan tahun," terangnya.
Untuk menghadapi lonjakan wisatawan, pihaknya telah melakukan sejumlah persiapan, termasuk peningkatan fasilitas dan pelayanan di lokasi wisata. Sanjaya menambahkan bahwa kebijakan ini juga menjadi momentum untuk mendongkrak sektor pariwisata Tabanan dan memperkuat posisi Tanah Lot sebagai salah satu destinasi unggulan di Bali.
Penurunan harga tiket pesawat ini diharapkan tidak hanya meningkatkan kunjungan wisatawan, tetapi juga membawa dampak positif pada ekonomi lokal. Dengan libur akhir tahun yang semakin dekat, sektor pariwisata Tabanan optimistis mampu memberikan pengalaman terbaik bagi wisatawan yang berkunjung.7cr79