ARTICLE AD BOX
Lettu Dwinda adalah seorang pahlawan kelahiran tahun 1924 asal Kelurahan Dauhwaru, Kecamatan Jembrana. Sejak muda, I Gusti Putu Dwinda menunjukkan dedikasinya kepada bangsa dan negara dengan bergabung dalam pasukan Pembela Tanah Air (PETA). Setelah Jepang meninggalkan Indonesia, beliau bergabung dengan Tentara Keamanan Rakyat (TKR) untuk melawan penjajah Belanda. Beliau terlibat dalam pertempuran melawan Belanda di wilayah Candikusuma, Gilimanuk, dan Negara.
Pada 17 November 1946, I Gusti Putu Dwinda bergabung dengan pasukan Ciung Wanara pimpinan I Gusti Ngurah Rai di Tabanan dan ditunjuk sebagai Komandan Batalyon. Dalam pertempuran di Margarana, Tabanan pada 20 November 1946 yang dikenal dengan perang Puputan Margarana, I Gusti Putu Dwinda gugur pada usia yang masih cukup muda, yakni 22 tahun.
Upacara pembukaan napak tilas Lettu Dwinda tingkat Kabupaten Jembrana tahun 2024, dipimpin oleh Sekda Jembrana I Made Budiasa yang juga selaku Ketua Kwarcab Gerakan Pramuka Jembrana. Kegiatan ini diikuti oleh sekitar 150 peserta yang berasal dari TNI dan anggota Pramuka se-Jembrana.
Perkemahan yang dijadwalkan berlangsung selama pada 13-15 Desember 2024 ini akan diisi dengan lomba-lomba ketangkasan serta penyuluhan bela negara. Termasuk akan dilaksanakan napak tilas sejauh 20 kilometer dari Desa Baluk menuju Monumen Perjuangan Lembah Merdeka atau dikenal juga dengan nama Monumen Gelar di Banjar Palungan Batu, Desa Batuagung, Kecamatan Negara.
Dalam sambutannya, Kakwarcab Budiasa menyampaikan apresiasi atas dilaksanakannya napak tilas Lettu Dwinda ini. Di samping wujud penghormatan, dirinya menyatakan bahwa kegiatan ini dapat mengajarkan generasi muda untuk meneladani nilai-nilai kepahlawanan yang diberikan oleh para pejuang.
"Saya sangat mengapresiasi positif dan sangat bangga dengan yang dilakukan oleh Saka Wira Kartika Kodim 1617/Jembrana ini. Yang secara nyata menunjukkan kehormatan terhadap jasa dan pengorbanan pahlawan kita, khususnya Lettu Dwinda," ucap Budiasa.
Budiasa berharap pelaksanaan napak tilas ini bisa menjadi contoh bagi generasi muda untuk menghormati serta menumbuhkan rasa nasionalisme untuk bangsa dan negara. "Saya berharap kegiatan ini dapat menginspirasi generasi muda Jembrana yang lebih luas untuk senantiasa menjaga dan makin menguatkan sikap bela negara, cinta tanah air, persatuan dan kesatuan dalam kebhinekaan," ujarnya.
Budiasa menyatakan banyak hal yang dapat dicontoh dari Lettu Dwinda melalui nilai-nilai yang dilakukan beliau. Seperti nilai keberanian, persatuan dan kesatuan, pengorbanan, patriotisme dan nasionalisme, serta keadilan dan kebenaran. "Nilai-nilai tersebut patut kita wariskan kepada generasi-generasi selanjutnya dalam misi kemerdekaan saat ini," tegasnya.
Selain itu, Budiasa juga mengajak anggota Saka Wira Kartika untuk peduli terhadap musibah yang akhir-akhir ini terjadi di Jembrana. Saka Wira Kartika diharapkan memberikan bantuan kepada masyarakat yang terkena musibah sesuai dengan kemampuan dan keikhlasan. Salah satunya dengan bergotong-royong di lokasi bencana. "Saya juga mengajak kakak-kakak dan adik-adik untuk senantiasa berdoa memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa agar masyarakat kita dihindari dari bencana dan musibah lainnya," ujar Budiasa.7ode