Warning: session_start(): open(/home/indonesiainfocus/public_html/src/var/sessions/sess_b10c047c88f4ec378e59273a86715613, O_RDWR) failed: No space left on device (28) in /home/indonesiainfocus/public_html/src/bootstrap.php on line 59

Warning: session_start(): Failed to read session data: files (path: /home/indonesiainfocus/public_html/src/var/sessions) in /home/indonesiainfocus/public_html/src/bootstrap.php on line 59
Ribuan Lalat Serang Rumah Warga - indonesiainfocus

Ribuan Lalat Serang Rumah Warga

1 month ago 5
ARTICLE AD BOX
BANGLI, NusaBali
Sejumlah warga mengeluhkan serbuan ribuan lalat ke rumah warga di Desa Landih dan sekitar, Kecamatan Bangli, Bangli. Selain menyerbu, lalat juga bertelur di pemukiman warga.

Hal itu terjadi pascakebakaran TPA Bangli di Desa Landih. Seperti disampaikan salah seorang warga Banjar Bangklet, Desa Kayubuhi, Bangli, Ketut Widiana. Disampaikan, serangan ribuan lalat mulai naik ke rumah penduduk sejak lima hari lalu. "Sejak TPA terbakar lalat-lalat mulai naik ke rumah penduduk," ungkapnya Selasa (19/11.
 
Diakui, banyaknya serangan lalat ini mengganggu aktivitas warga. Disebutkan, sejumlah warga lain yang jaraknya dekat dengan TPA Landih juga merasakan keluhan yang sama. "Rumah saya berada di timur jalan, sehingga lebih dekat dengan TPA kurang lebih berada dalam radius 700 meter ke bawah. Namun bagi yang rumahnya jauh mungkin tidak terlalu berdampak," jelasnya.
 
Dia mengaku sampai kehilangan nafsu makan akibat banyaknya bangkai lalat. "Melihat begitu banyaknya bangkai lalat, saya sampai merasa jijik dan jadi hilang nafsu makan saya," ujarnya.
 
Sementara itu, untuk penanggulangan dilakukan dengan penyemprotan menggunakan insektisida. "Penanggulangan sangat sulit sekali. Dari pagi sampai siang ini, saya sudah tiga kali menyapu bangkai lalat. Namun berselang beberapa menit saja sudah banyak lagi lalat yang datang," bebernya.
 
Karena itu, warga berharap dinas terkait bisa segera turun tangan untuk mengatasi serangan lalat tersebut. "Dulu pernah seperti ini, cuma dalam hitungan sehari sudah hilang, gak seperti sekarang sudah sampai lima harian tapi lalat masih banyak yang datang dan belum ada tanda-tanda akan berkurang," sambungnya.
 
Dia mengaku sudah menyampaikan keluhan ke dinas terkait, termasuk ke Puskesmas Bangli Utara. Tetapi belum ada langkah konkrit. "Harapan kami, pemerintah bisa segera turun tangan membantu secepatnya melakukan upaya penanggulangan lalat ini," kata Ketut Widiana.
 
Di sisi lain, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bangli Putu Ganda Wijaya saat dikonfirmasi mengaku telah mendapat  laporan dari warga terkait serbuan lalat tersebut. Menindak lanjuti pengaduan warga tersebut, Tim Pengendali Dampak Lingkungan akan turun ke TPA.
 
"Tim akan segera turun untuk memastikan apakah serbuan lalat tersebut karena imbas dari terbakarnya tumpukan sampah TPA, jika hasil kajian tim disebakaran karena kebakaran, maka akan dilakukan pencegahan dengan melakukan penyemprotan di lokasi TPA,” jelas pejabat asal Kelurahan Bebalang, Bangli ini.
 
Menurut Putu Ganda, untuk kebakaran sampah  TPA  sejauh ini sudah bisa teratasi. Namun demikian 2 unit mobil  Damkar masih melakukan penyemprotan. “Sudah bisa teratasi, tidak ada lagi kepulan asap yang tinggi, sebagai langkah atisipasi tiap hari dilakukan penyemprotan oleh Damkar Bangli,” ucapnya singkat. 7esa
Read Entire Article