ARTICLE AD BOX
Medali Emas Putu Manika diraih dengan lompatan 1,95 meter untuk kelompok U-20. Lompatan tersebut sama dengan peraih medali perak Christian Samuel WB dari DKI Jakarta.
"Lompatan saya dengan peraih medali perak sama 1,95 meter. Bedanya, saya melakukan di lompatan pertama.
Sedangkan dia (Christian Sameul) mendapatkan lompatan itu di kesempatan ketiga. Dia juga satu kampus dengan saya di UNJ (Universitas Negeri Jakarta)," ujar Manika, Minggu (24/11).
Menurut Manika, setelah berhasil dengan lompatan 1,95 meter dia menaikkan lompatan 1,98 meter. Namun, tidak berhasil. Manika pun, tidak terlalu kecewa karena lompatan pertamanya tetap membawanya meraih medali emas.
"Hasil ini sudah lumayan, walau belum maksimal. Tapi, setidaknya untuk latihan yang dipantau dari jarak jauh oleh pelatih saya di Bali, ini sudah cukup bagus," papar Manika.
Peraih medali perunggu diraih atlet dari UPI (Universitas Pendidikan Indonesia), Bandung, Jawa Barat dengan lompatan 1,75 meter.
Sementara pelatih Manika, Ketut Widiana menilai, hasil yang diperoleh Manika sudah cukup bagus. Apalagi, dia menjalani latihan di Jakarta. Sementara, dia sebagai pelatih memantau dari Bali.
"Jadi, ini sudah bagus karena dengan latihan dipantau jarak jauh dia bisa melompat 1,95 meter di Kejuaraan Invitasi," terang Ketut Widiana.
Di sisi lain, penguasaan teknik lompatan Manika secara mekanika dan pemikiran sudah bagus pula. Sedangkan lompatannya yang tidak melampaui best personalnya, kata Widiana, bisa Manika kejar lagi di tahun depan. Selain Manika, atlet Bali lainnya ada pula yang mengikuti nomor lompat jauh.
"Saya bawa satu orang atlet putri di U-16 atas nama Anak Agung Istri Ratu. Dia turun di lompat jauh, tetapi tidak memperoleh medali," kata Ketut Widiana. k22