ARTICLE AD BOX
Khususnya untuk pariwisata Bali, adalah peningkatan kedatangan wisman berikut length of stay lebih lama dan spending money lebih banyak.
Jika tahun 2024 target wisman ke Bali antara 5 juta sampai 6 juta wisman. Maka tahun berikutnya, tahun 2025 seterusnya jumlah wisman yang datang diharapkan lebih dari 5-6 juta.
“Dengan kerjasama dan kolaborasi dengan pihak dan stakeholder terkait, kami optimistis bisa,” ujar Sekretaris BPC PHRI Badung, I Gede Ricky Sukarta, Selasa (22/10).
Dan ditekankan wisman yang datang benar- benar memang wisman leasure, yang betul-betul berwisata, bukan tujuan lain.
“Misalnya berkamuflase sebagai wisatawan, namun justru berbisnis dan cari pekerjaan di Bali,” ucapnya.
Itu yang tidak diinginkan. Kerjasama dan kolaborasi Kemenpar dengan pihak terkait seperti Imigrasi, Kemenkumham dan Kemenlu dan yang lainnya, diyakini bisa meniadakan modus tersebut.
“Sebagai pelaku dan praktisi pariwisata di Bali, kami menyambut baik terbentuknya kabinet baru di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming. Dengan visi dan misi yang memprioritaskan kesejahteraan rakyat, “ ujar Gede Sukarta.
Dikatakan Gede Sukarta, dia optimis pemerintahan akan fokus pada peningkatan pendapatan negara dan penguatan ekonomi nasional. Salah satu sektor kunci yang diharapkan menjadi motor penggerak adalah ekonomi kreatif dan pariwisata.
“Kami sangat berharap Kementerian Pariwisata di bawah kepemimpinan Ibu Menteri dapat bergerak cepat dan adaptif dalam merespons tantangan dan peluang di sektor pariwisata,” kata Gede Sukarta. Terutama untuk mewujudkan pertumbuhan pariwisata yang berkualitas, berkelanjutan, dan mendukung konsep pariwisata regeneratif yang sangat relevan dengan kondisi sekarang.
PHRI kata Gede Sukarta siap bersinergi dan berkolaborasi dengan kementerian serta para pemangku kepentingan terkait.
Dengan sinergi antara pemerintah dan pelaku pariwisata, Gede Sukarta mengatakan yakin sektor pariwisata Indonesia, khususnya Bali, dapat menjadi pilar utama dalam menopang pertumbuhan ekonomi nasional di masa mendatang. K17.