Warning: session_start(): open(/home/indonesiainfocus/public_html/src/var/sessions/sess_6fec0d7aa6ed5da969fcd96eb0754c58, O_RDWR) failed: No space left on device (28) in /home/indonesiainfocus/public_html/src/bootstrap.php on line 59

Warning: session_start(): Failed to read session data: files (path: /home/indonesiainfocus/public_html/src/var/sessions) in /home/indonesiainfocus/public_html/src/bootstrap.php on line 59
Material Batu Kapur Kerap Berceceran di Jalan - indonesiainfocus

Material Batu Kapur Kerap Berceceran di Jalan

1 month ago 6
ARTICLE AD BOX
Khawatir mengakibatkan hal yang tidak diinginkan, Desa Adat Pecatu pun memanggil pemilik lahan dan pemilik proyek untuk mencari solusi atas permasalahan tersebut.

Rapat koordinasi dengan pemilik lahan dan pemilik proyek pun telah digelar pada Minggu (24/11) di Kantor Desa Adat Pecatu. Rapat koordinasi itu juga dihadiri berbagai pihak termasuk perwakilan masyarakat.

“Saya sebagai wakil rakyat dan Bendesa Adat Pecatu, tidak tinggal diam melihat limestone yang berserakan. Tidak ada maksud untuk menghakimi, tetapi kami ingin mencari solusi terbaik sesuai aturan yang ada,” ujar Sumerta dikonfirmasi Senin (25/11). 

Dikatakan, dari hasil rapat disepekati pembangunan akomodasi berupa vila di kawasan tersebut ditunda untuk sementara waktu atas permintaan pemilik lahan. Sementara dari pelaksana proyek juga menyepakati akan melakukan segala cara supaya limestone tidak lagi berceceran di jalan. Serta akan mengurus perizinan yang diperlukan untuk melanjutkan kegiatan proyek di masa mendatang.

Perwakilan dari pelaksana proyek juga telah menandatangani surat pernyataan bermaterai yang berisi komitmen untuk tidak mengulangi kejadian serupa. “Kami minta pengamanan lingkungan sesuai SOP agar kenyamanan masyarakat, wisatawan, dan semua pihak tetap terjaga,” tambah Sumerta sembari menyebut jika masala ini telah dilaporkan ke Satpol PP Badung.

Selain masalah limestone yang berceceran, masyarakat juga mengeluhkan aktivitas proyek yang menggunakan alat berat di luar jam kerja yang wajar, sehingga mengganggu kenyamanan. “Kami juga minta pihak pelaksana proyek agar memperhatikan jam operasional alat berat demi menjaga suasana lingkungan yang kondusif,” tegasnya.

Setelah rapat koordinasi tersebut, Sumerta berharap pihak pelaksana proyek dapat mematuhi kesepakatan yang telah dibuat, mengutamakan kenyamanan masyarakat, dan berinvestasi dengan tetap menjaga keseimbangan lingkungan. “Lingkungan kami berbukit dan air hujan pasti membawa material ke bawah. Kami minta agar pengamanan dilakukan sesuai aturan, sehingga semua pihak merasa nyaman, baik masyarakat maupun investor,” imbuhnya. 7 ol3
Read Entire Article