ARTICLE AD BOX
Isu ini mengemuka pasca kemenangan paket Cabup-Cawabup I Made Kembang Hartawan-Ipat (Bang-Ipat) di Pilkada Jembrana 2024.
Dari kasak-kusuk di lapangan, sebenarnya ada semacam kesengajaan Golkar untuk bermain dua kaki di Pilkada Jembrana 2024. Mengingat pasca Ipat memutuskan berlabuh sebagai Cawabup bersama Cabup Kembang Hartawan dari PDIP, ia hanya diberhentikan dari posisinya sebagai Wakil Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Golkar Jembrana.
Saat diumumkan pada akhir bulan September 2024 lalu, juga sempat ada upaya dari pihak DPD I Golkar Bali untuk mengusulkan pencabutan kartu tanda anggota (KTA) Ipat ke DPP Golkar. Namun sampai detik-detik hingga Pilkada berlalu, nyatanya Ipat belum juga dipecat oleh induk partainya. "Ya dari sana sudah terlihat. Kalau memang serius diberhentikan, DPP (Golkar) harusnya sudah mencabut KTA Ipat. Mungkin setelah hasil Pilkada ini, bisa saja pusat minta biar Ipat dirangkul lagi," ujar salah satu sumber internal Golkar Jembrana.
Menanggapi informasi ini, Sekretaris DPD II Golkar Jembrana I Nyoman Birawan saat dikonfirmasi, Jumat (6/12) enggan berkomentar mengenai adanya isu Ipat yang berpeluang kembali dielus Golkar. Dirinya menekankan hingga saat ini belum ada instruksi ataupun perintah partai terkait hasil Pilkada Jembrana. Namun disinggung mengenai status Ipat di Golkar, Birawan mengakui bahwa Ipat sampai saat ini masih berstatus sebagai kader Golkar.
Dia pun menyatakan bahwa sebelumnya Ipat hanya diberhentikan sebagai pengurus partai. "Belum ada (pemecatan Ipat sebagai kader Golkar). Itu ranahnya DPP," ujar politisi yang akrab disapa Mang Be ini. Sedangkan I Gede Ngurah Patriana Krisna alias Ipat dikonfirmasi terpisah Jumat kemarin, juga memilih bungkam ketika disinggung soal isu itu. Namun dirinya menegaskan bahwa saat ini memang masih berstatus kader Golkar. "Saya masih kader Golkar. Sekarang masih pegang KTA. Kemarin kan berita yang beredar seolah-olah saya dipecat sebagai kader Golkar," ujarnya.
Pasca diberhentikan sebagai pengurus Golkar, Ipat mengaku tidak reaktif karena menghormati partainya. Dirinya pun mengungkapkan bahwa saat proses penjaringan calon di internal Golkar, sebenarnya hasil survei mengunggulkan namanya. "Mengenai proses penjaringan calon sebenarnya sudah jelas. Peserta wajib ikut survei, kemudian hasilnya salah satu indikator untuk rekomendasi. Dari survei, memang saya yang paling tinggi," ujarnya. Ketika disinggung apakah ke depannya ada rencana bakal hengkang dari Golkar? Ipat pun menyatakan no comment. Dirinya hanya lagi-lagi menyatakan bahwa untuk saat ini masih memegang KTA Golkar.
Untuk diketahui Pasangan Calon Bupati-Calon Wakil Bupati (Cabup-Cawabup) Jembrana nomor urut 2, I Made Kembang Hartawan-I Gede Ngurah Patriana Krisna alias Ipat (Bang-Ipat) dinyatakan resmi unggul di Pilkada Jembrana 2024. Hal ini ditetapkan KPU Jembrana dalam rapat pleno terbuka rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara Pemilihan Gubernur (Pilgub) dan Pemilihan Bupati (Pilbup) 2024 di Ballroom Hotel Jimbarwana, Kelurahan Baler Bale Agung, Kecamatan Negara, Jembrana, Kamis (5/12). Paslon Bang Ipat meraup 106.119 suara atau sebesar 61,9 persen suara. Sementara pasangan Cabup-Cawabup Jembrana nomor urut 1, I Nengah Tamba-I Made Suardana (Tamba-Dana) meraup 65.345 suara atau 38,1 persen suara.
Pilkada Jembrana 2024 diikuti dua Pasangan Calon (Paslon) Bupati-Wakil Bupati yang tarung head to head. Paslon nomor urut 1 adalah I Nengah Tamba-I Made Suardana (Tamba-Dana) diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus, yakni Partai Demokrat, Golkar, Gerindra, NasDem, dan PSI. Sedangkan Paslon nomor urut 2 I Made Kembang Hartawan-I Gede Ngurah Patriana Krisna alias Ipat (Bang-Ipat) diusung PDIP, PKB, dan PPP, serta sembilan partai nonparlemen, yaitu PBB, Perindo, PKS, Hanura, PKN, Partai Buruh, Gelora, Garuda, dan Partai Ummat. 7 ode