Warning: session_start(): open(/home/indonesiainfocus/public_html/src/var/sessions/sess_8d471e8a02c522fbe205f6ff717a35f8, O_RDWR) failed: No space left on device (28) in /home/indonesiainfocus/public_html/src/bootstrap.php on line 59

Warning: session_start(): Failed to read session data: files (path: /home/indonesiainfocus/public_html/src/var/sessions) in /home/indonesiainfocus/public_html/src/bootstrap.php on line 59
Imunisasi HPV Menjadi Langkah Penting Cegah Kanker Leher Rahim - indonesiainfocus

Imunisasi HPV Menjadi Langkah Penting Cegah Kanker Leher Rahim

2 weeks ago 7
ARTICLE AD BOX
Kegiatan pada Selasa (10/12/2024) ini ditujukan untuk meningkatkan pemahaman siswa, guru, orang tua, serta masyarakat sekitar mengenai pentingnya imunisasi HPV sebagai langkah preventif terhadap kanker serviks yang berisiko tinggi pada perempuan.

Mengusung tema “Kejar Imunisasi HPV, Lindungi Perempuan dari Kanker Leher Rahim,” kegiatan ini juga dihadiri oleh berbagai narasumber, seperti Direktur Pengelolaan Imunisasi Kemenkes, dr. Prima Yosephine, M.K.M, dan dokter spesialis anak, Dr. dr. Ketut Dewi Kumara, Sp.A(K). Hadir pula Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi, dr. I Gusti Ayu Raka Susanti, M.Kes serta Country Medical Lead MSD Indonesia, dr. Mellisa Handoko Wiyono. 


Program ini juga menjadi bagian dari kampanye "Tenang untuk Menang" yang dimulai pada Agustus lalu, dengan tujuan utama meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat terhadap imunisasi HPV.

Sebagai provinsi dengan cakupan imunisasi HPV tertinggi di Indonesia untuk siswa kelas V dan VI pada 2024, Bali terus berupaya memperluas program imunisasi ini, termasuk kepada anak perempuan berusia 15 tahun yang belum mendapatkan vaksin HPV. 

Dalam sambutannya, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Dr. dr. I Nyoman Gede Anom, M.Kes, mengungkapkan, “Dengan edukasi yang berlangsung hari ini, kami berharap cakupan imunisasi HPV di Bali dapat terus meningkat dan merata, khususnya melalui program imunisasi kejar bagi siswa kelas IX.”



Imunisasi kejar ini diperuntukkan bagi anak perempuan usia 15 tahun yang belum menerima vaksin HPV sebelumnya, baik yang bersekolah maupun tidak. Program ini diharapkan bisa mencapai target 90% cakupan imunisasi HPV pada anak perempuan usia 15 tahun di Indonesia pada 2030, yang merupakan bagian dari upaya eliminasi kanker leher rahim.

Tantangan dan Dukungan Multi-Sektor

Dokter spesialis anak, Dr. dr. Ketut Dewi Kumara, Sp.A(K), menekankan pentingnya pemberian vaksin HPV pada remaja perempuan untuk mencegah risiko kanker leher rahim. “Imunisasi HPV dapat menurunkan risiko kanker leher rahim secara signifikan, dan semakin dini diberikan, semakin efektif dalam mencegah infeksi HPV yang berbahaya,” ujarnya.

Sementara itu, Direktur Pengelolaan Imunisasi Kemenkes, dr. Prima Yosephine, M.K.M, mengungkapkan bahwa sosialisasi yang lebih luas dan kolaborasi antara pemerintah dan sektor terkait sangat penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat. 

“Kami ingin memastikan bahwa semua anak perempuan mendapatkan hak mereka untuk perlindungan kesehatan melalui imunisasi HPV, dan kami mengajak seluruh masyarakat untuk mendukung program ini,” tambahnya.

Langkah Awal Program Imunisasi Kejar

Sebagai tindak lanjut dari kegiatan edukasi hari ini, puluhan siswi kelas IX SMP Dwijendra menerima imunisasi HPV. Hal ini merupakan langkah awal yang penting dalam upaya pencapaian eliminasi kanker leher rahim di Bali, yang diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi kesehatan generasi mendatang.


Managing Director MSD Indonesia, George Stylianou, menutup acara dengan menyatakan harapannya bahwa melalui kampanye “Tenang untuk Menang” dan program imunisasi HPV, Indonesia dapat bergerak lebih dekat menuju eliminasi kanker leher rahim. "Kami berharap setiap langkah kecil yang dilakukan dapat memberikan ketenangan dan kemenangan dalam melawan penyebaran kanker leher rahim di Indonesia," ujar George.

Kegiatan ini menegaskan pentingnya imunisasi HPV dalam upaya pencegahan kanker leher rahim, dan dengan dukungan dari seluruh pihak, diharapkan cakupan imunisasi ini dapat meningkat secara signifikan di seluruh Indonesia.
Read Entire Article