Enam Sekolah Naik Status Jadi Sekolah Adiwiyata Nasional dan Mandiri

4 weeks ago 9
ARTICLE AD BOX
Sekolah-sekolah tersebut mendapatkan penghargaan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI.
 
Dari enam sekolah yang ditetapkan diantaranya SMPN 1 Tejakula, naik status dari Sekolah Adiwiyata tingkat Provinsi menjadi Sekolah Adiwiyata Nasional. Sedangkan lima sekolah lainnya naik status dari Sekolah Adiwiyata Nasional menjadi Sekolah Adiwiyata Mandiri yang merupakan jenjang tertinggi penghargaan lingkungan sekolah. Kelimanya yakni SDN 1 Banyuning, SMPN 2 Singaraja, SMPN 3 Seririt, SMPN 5 Singaraja dan SMPN 6 Singaraja. Khusus untuk SMPN 6 Singaraja juga menerima penghargaan sebagai Sekolah Adiwiyata terbaik nasional.
 
Program sekolah adiwiyata memang rutin dilaksanakan pendampingan dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Buleleng. Pendampingan dimulai untuk mengikuti seleksi di tingkat kabupaten lalu ke provinsi dan terakhir di nasional. Sekolah-sekolah yang sudah berhasil mendapatkan penghargaan di tingkat nasional, khususnya Sekolah Adiwiyata Mandiri, wajib mengimbas dan melakukan pendampingan di tiga sekolah untuk menyusul jejaknya.
 
Penjabat (Pj) Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana, memberikan apresiasi kepada enam sekolah penerima penghargaan Adiwiyata Mandiri dan Nasional 2024, saat beraudiensi Senin (7/10) pagi kemarin. Menurutnya penghargaan yang diraih harus dijaga dengan baik, untuk menunjukkan komitmen menjaga lingkungan dan membangun daerah. Semakin banyak sekolah yang ditetapkan sebagai Adiwiyata Nasional akan berdampak semakin baik untuk Pemkab Buleleng.
 
“Kita senang sekali dan bangga juga karena penghargaan itu bukan satu-satunya yang kita tuju tapi ada makna keberlanjutan. Artinya setelah ini apakah bisa dipertahankan,”ujar Lihadnyana.

Lihadnyana pun menginstruksikan kepada Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga untuk memprioritaskan usulan-usulan program dari sekolah berprestasi, sebagai apresiasi pemerintah daerah.
 
Sementara itu enam sekolah peraih penghargaan Adiwiyata 2024 memiliki banyak inovasi di bidang peduli lingkungan khususnya pengolahan sampah dan potensi sekitar. Kepala SDN 1 Banyuning Ni Nyoman Putriasih memaparkan inovasi di sekolahnya antara lain, inovasi berupa produk kesehatan dan lagu penerapan praktik baik peduli lingkungan. Menurutnya inovasi yang diterapkan di sekolahnya sangat relevan untuk membentuk karakter anak-anak sekolah dasar.
 
“Kami punya produk masker kelor (maslor), minyak hangat cengkeh (mihaceh), minyak rambut lidah buaya dan klabet (miralikla), sabun lerak cuci tangan (Sarak Cita), topeng kertas (toker) semua produk dari lingkungan sekitar dan pemanfaatan sampah kertas, serta lagu bersih lestari dan lagu Clean dan Green,” terang Putriasih.
 
Sebagai peraih penghargaan Sekolah Adiwiyata Nasional, tentu menjadi tantangan besar untuk SDN 1 Banyuning untuk menjaga konsistensi pelestarian lingkungan. Selain terus berinovasi melahirkan kreativitas dan inovasi dalam pelestarian lingkungan sekolah dan budaya baik di seluruh warga sekolahnya.7 k23
Read Entire Article