Buleleng Siap Tuan Rumah Event Selam Internasional

DENPASAR, NusaBali

Event Selam Internasional yang dijadwalkan diselenggarakan di Bali pada tahun 2025 ini memang sejatinya belum diputuskan. Hal ini disebabkan masih terkendala kolam renang yang belum sesuai standar internasional. Meski demikian, tidak menutup kemungkinan pembangunan itu akan dikebut guna memastikan terlaksananya event itu. Sejumlah daerah pun mulai mematangkan venue, seperti salah satunya KONI Buleleng.

Ketua Umum KONI Buleleng, Ketut Wiratmaja mengaku kalau event Selam Internasional itu sangat sekali, hal ini akan memberikan kesempatan dan mendekatkan para atlet Bali umumnya dan Buleleng khususnya untuk dapat berkompetisi pada ajang internasional. "Bagi Buleleng jika turnamen ini bisa terlaksana, maka Buleleng akan mendapat imbas sport tourism yang cukup signifikan," ungkapnya saat dikonfirmasi Selasa (7/1)

Dijelaskannya, kalau pihaknya memang sudah berkomunikasi dengan Ketua Pengprov POSSI Bali, Bagus Partha Wijaya belum lama ini. Dalam pembicaraan itu terkait penambahan venue untuk penonton di kolam renang yang berlokasi di Kawasan Pidada, Kelurahan Banyuasri. Karena, menurut dia, lahan untuk venue masih bisa ditambahkan di sekitar kolam. "Dulu kita sudah membuat proposal untuk bikin tribun/venue penonton. Itu sekitar 5 tahun lalu, tapi sekarang belum ada lanjutannya dan belum di bahas lagi," jelas Wiratmaja 

Saat ini, kata dia, KONI Buleleng bersama Pengprov POSSI Bali terus berusaha untuk pembuatan venue penonton itu. Harapannya, bisa segera dibangun, sehingga bisa melaksanakan event skala internasional itu di Buleleng nantinya. "Harapannya itu segera terealisasi. Untuk proposal juga sudah di baca oleh Pengprov POSSI Bali juga. Ya, harapannya ini bisa dikerjakan," tandas Wiratmaja.

Sebagaimana diketahui, Ketua Umum Pengprov POSSI Bali Bagus Partha Wijaya mengaku Federasi Selam Dunia (CMAS) melirik Bali untuk menggelar kejuaraan selam internasional pada September 2025. Namun pilihan itu terancam batal karena kendala venue yang belum memadai atau belum memiliki standar internasional. Menurut Bagus Partha, tuan rumah event itu memang dipastikan di Indonesia, tapi tempatnya sejauh ini belum ada. Berbagai upaya sudah dilakukan dan berkomunikasi dengan sejumlah provinsi yang dinilai memiliki standar kolam internasional dan harus memiliki venue penonton. 

Sembari mencari lokasi, Pengprov POSSI Bali juga tidak tinggal diam. Pihaknya melakukan komunikasi, baik dengan KONI Bali termasuk saat Fokus Grup Diskusi (FGD) di KONI Bali akhir tahun lalu. Selain itu, dikomunikasikan juga dengan KONI Buleleng yang memiliki kolam renang, tapi belum melengkapi venue penonton. "Di Buleleng inilah yang menjadi alternatif nanti, karena sangat representatif. Ya, saat ini tinggal menambah venue penonton saja. Ini yang masih terus dikomunikasikan," terangnya kala itu. 7 dar