ARTICLE AD BOX
“Berdasarkan citra satelit, tidak terdapat sebaran debu vulkanik di area Bali,” kata Koordinator Data dan Informasi Stasiun Meteorologi Kelas I Ngurah Rai Pande Putu Hadi Wiguna di Kuta, Kabupaten Badung, Kamis kemarin seperti dilansir Antara.
Untuk memastikan data citra satelit cuaca Himawari tersebut, pihaknya melakukan pengujian menggunakan kertas hitam (paper test) di sekitar kawasan udara Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai pada pukul 06.00 Wita. Hasilnya, lanjut dia, negatif terdapat debu vulkanik atau sesuai dengan pemetaan citra satelit tersebut.
Sementara itu, aktivitas penerbangan di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai tetap berjalan normal. Jadwal kedatangan internasional pada Kamis ini pukul 08.40 Wita, maskapai Air Asia dari Perth, Australia, bagian barat mendarat di Bandara Ngurah Rai. Begitu juga penerbangan berangkat menuju Hong Kong juga lepas landas pukul 08.15 Wita.
Meski BMKG menyebutkan tidak ada debu vulkanik di wilayah udara Bali, sejumlah maskapai membatalkan jadwal penerbangannya baik untuk rute domestik dan internasional, karena alasan dampak debu erupsi gunung api yang berada di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) itu.
Pengelola Bandara Ngurah Rai mendata untuk rencana penerbangan pada Kamis (14/11) ada sebanyak 346 penerbangan yang terdiri dari 166 domestik dan 180 internasional. Dari jadwal tersebut, pembatalan penerbangan yang sudah tercatat terdapat 41 penerbangan dengan sembilan 11 penerbangan domestik dan 32 penerbangan internasional.
Sedangkan pada Rabu (13/11) total penerbangan yang batal dampak dari erupsi Gunung Lewatobi Laki-Laki sebanyak 115 penerbangan, terdiri dari 32 penerbangan domestik dan 83 penerbangan internasional. Untuk penerbangan domestik, sebanyak 16 keberangkatan dan 16 kedatangan yang terdampak. Sementara penerbangan internasional, terdiri dari 42 keberangkatan dan 41 kedatangan yang terdampak. 7 ant