ARTICLE AD BOX
Ketua Umum Pengprov POSSI Bali, Bagus Partha Wijaya mengatakan, Federasi Selam Dunia (CMAS) melirik Bali untuk menggelar kejuaraan selam internasional pada September 2025. Namun pilihan itu terancam batal karena kendala venue yang belum memadai atau belum memiliki standar internasional.
"Saat ini untuk tuan rumahnya belum pasti, karena PB POSSI juga sudah mengetahui itu," kata Bagus Partha, Jumat (13/12).
Menurut Bagus Partha, tuan rumah event itu memang dipastika di Indonesia, tapi tempatnya sejauh ini belum ada. Berbagai upaya sudah dilakukan dan berkomunikasi dengan sejumlah provinsi yang dinilai memiliki standar kolam internasional dan harus memiliki venue penonton.
"PB POSSI mengetahui venue kolam di Bali tidak lengkap, utamanya terkait venue penonton . Maka PB siap menerima menjadi tuan rumah, tapi belum menentukan lokasi," kata Bagus Partha.
Sembari mencari lokasi, Pengprov POSSI Bali juga tidak tinggal diam. Pihaknya melakukan komunikasi, baik dengan KONI Bali termasuk saat Fokus Grup Diskusi (FGD) pada Kamis lalu. Selain itu, dikomunikasikan juga dengan KONI Buleleng yang memiliki kolam renang, tapi belum melengkapi venue penonton.
"Ini jadi hambatan dan potensi Bali menjadi venue internasional. Ya, keterbatasan kolam yang sesuai standar. Saya komunikasikan dengan KONI Buleleng, karena di sana masih dapat ditambahkan tribun penonton. Semuanya masih diusahakan," kata Bagus Partha.
Bagus Partha tidak menampik kolam di Buleleng sangat representatif. Namun, tambahan tribun penonton dan itu masih dapat dikembangkan karena memiliki lahan yang cukup. Apalagi KONI Buleleng juga sudah mengajukan proposal untuk dana penambahan itu.
"Ini butuh dukungan pemerintah provinsi dan Pemkab. Saya selaku Ketua Pengprov POSSI, saya siap ikut mendorong dan mensosialisasikan ke pihak lainnya," pungkas Bagus Partha Wijaya. dar