Bali Jadi Rujukan Pengembangan Komunitas Informasi Masyarakat Kalteng

2 weeks ago 9
ARTICLE AD BOX
Kepala Diskominfosantik Kalteng, Agus Siswadi, menjelaskan bahwa Bali dipilih karena kaya akan budaya dan tradisi yang unik, yang memberikan konteks penting untuk memahami bagaimana informasi dapat dikomunikasikan secara efektif dalam masyarakat yang beragam. 

"Sebagai destinasi wisata internasional, Bali memungkinkan studi tentang peran media dan informasi dalam mempromosikan pariwisata dan membentuk citra daerah," ujar Agus.  

Ia juga menyebut transformasi digital yang berlangsung di Bali sebagai peluang untuk mempelajari bagaimana KIM dapat beradaptasi dengan teknologi baru, terutama dalam meningkatkan partisipasi masyarakat melalui penggunaan media sosial dan platform digital. "Hal ini menjadi upaya kami untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dari KIM dalam komunikasi publik," tambahnya.  

Kegiatan kelas belajar ini diikuti oleh para pejabat dan staf Diskominfo, anggota KIM, serta penggiat KIM dari kabupaten dan kota se-Kalteng. Kabid PKP Diskominfosantik Kalteng, Edi Juardi, menyampaikan bahwa tujuan utama kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kapasitas dan keterampilan anggota KIM dalam mengelola dan menyebarluaskan informasi.  

"KIM perlu berperan sebagai mitra pemerintah dalam jaringan sistem informasi nasional, khususnya dalam diseminasi informasi yang berguna bagi masyarakat," kata Edi. Ia juga menekankan pentingnya pemberdayaan KIM agar dapat menyampaikan informasi positif dan relevan yang dibutuhkan oleh masyarakat.  

Para narasumber dalam kegiatan ini berasal dari Diskominfo Bali, Diskominfo Kota Denpasar, serta KIM binaan Kota Denpasar. Mereka berbagi pengalaman tentang pengelolaan informasi dan adaptasi teknologi yang efektif dalam meningkatkan keterlibatan publik.  

Dengan menyerap pengalaman Bali, diharapkan para penggiat KIM di Kalteng mampu menerapkan pengetahuan baru ini untuk meningkatkan kualitas informasi publik di daerah mereka, sehingga mendukung pengembangan komunikasi yang lebih baik dan inklusif. *ant

Read Entire Article