ARTICLE AD BOX
Pasangan Calon (Paslon) Gubernur-Wakil Gubernur Bali Made Muliawan Arya-Putu Agus Suradnyana (Mulia-PAS) terus tancap gas dengan menggelar kampanye di sejumlah titik hingga detik-detik terakhir masa kampanye.
Paslon nomor urut 1 yang diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus melakukan kampanye terpisah. Cagub Made Muliawan Arya (De Gadjah) melakukan kampanye di Bali selatan. Sedangkan Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Putu Agus Suradnyana (PAS) memaksimalkan masa kampanye terakhir di sejumlah titik di wilayah Buleleng. Didampingi Calon Bupati (Cabup) Buleleng I Nyoman Sugawa Korry dan Cawabup Gede Suardana, PAS bergerilya menyambangi kantong-kantong suara.
Ditemui saat berkampanye di Desa Temukus, Kecamatan Banjar, Buleleng, Jumat (22/11) sore, Cawagub PAS mengatakan di penghujung masa kampanye Pilkada Serentak 2024 sudah dimaksimalkan tim pemenangannya. Meskipun tidak semua daerah bisa didatangi dengan jadwal yang telah disiapkan penyelenggara. Sejak awal Mulia-PAS berkomitmen maju dalam pencalonan Pilgub Bali 2024, masih dengan tujuan yang sama pemerataan pembangunan di Bali. Peluang satu jalur dengan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto menurutnya sebuah momentum kemajuan masyarakat Bali secara keseluruhan.
Cawagub Bali Putu Agus Suradnyana (kanan) dan Cabup Buleleng I Nyoman Sugawa Korry (kiri) berbincang di sela kampanye. –LILIK
“De Gadjah itu anak emasnya pak Prabowo. Kapan saja bisa berkomunikasi dengan presiden. Peluang ini menjadi modal untuk pemerataan pembangunan Bali secara menyeluruh. Kalau mau mengurangi kemiskinan harus dikasih pekerjaan dulu masyarakatnya, carikan investasi, otomatis nanti ada multiplier effect yang ditimbulkan,” ucap Agus Suradnyana.
Disinggung soal persiapan mendulang suara, PAS mengaku sudah memasifkan pergerakan di masyarakat. Seluruh upaya mendapatkan simpati masyarakat untuk mendukung paslon Mulia-PAS dan Sugawa-Suardana, dijalankan dengan benar. Agus Suradnyana menyebut tidak menginginkan kecurangan-kecurangan dalam tahapan Pilkada. Salah satunya menggunakan buzzer-buzzer untuk menyerang di media sosial selama masa kampanye.
“Kami diserang ribuan buzzer tapi diam saja karena saya tahu dan tidak perlu ditanggapi. Semua tim kami sudah bergerak dari awal sampai saat ini. Bagaimana menyusun strategi pemilih bisa datang ke TPS, menjaga suara kantong-kantong suara dengan baik dan kembali mencermati sejumlah daerah yang perlu didorong lagi untuk memaksimalkan perolehan suara,” ucap pria asal Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar, Buleleng ini.
Terkait hasil survei View Data Indonesia dan terbaru Charta Politica yang yang mengecilkan kemenangan Mulia-PAS, ditanggapi santai oleh Agus Suradnyana. Dia tampak meragukan hasil survei yang mengunggulkan lawannya, yakni pasangan Cagub-Cawagub Bali Wayan Koster-Nyoman Giri Prasta. Hasil survei dengan selisih terpaut jauh 40 persen itu dinilai PAS sangat subjektif. Dia pun mengklaim punya hasil survei yang lebih terpercaya dan dilakukan oleh lembaga survei independen.
“Saya santai saja, tetapi tim kami punya sumber survei yang lebih meyakinkan. Dilakukan kepada 9.700 responden dengan margin error 1,1 persen. Datanya detail sampai per dusun per desa. Data survei ini masih saya pegang dan menjadi dasar memperjuangkan ke depan. Nanti akan saya buka datanya, tapi jangan sekarang,” papar mantan Ketua Komisi III DPRD Bali ini. 7 k23